Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa persetan dengan kalian yang membaca isi thread saya di blog ini. Karena kata-kata kalian, pesan kalian, saran kalian, pasti akan saya muntahkan bulat-bulat ke muka kalian. Karena, tidak ada satu pun dari kalian yang bisa membuat saya berhenti menulis blog ini, kecuali koneksi internet dan sebatang rokok yang habis dihisap oleh angin (WTF). Oke, kita mulai saja. Karena mulai dari saat ini, saya akan mengeluarkan uneg-uneg saya yang paling liar dan tak terbayangkan oleh kalian semua (WTF).
Nama saya Dwi Adi Utomo, saya lahir di Jakarta 17 Agustus 1984, saya lulus dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I dari fakultas Psikologi dan mendapatkan gelar S.Psi. Lulus menjadi sarjana dengan IPK 2,52 dan inilah amarah saya....!!!
Saya punya masalah dengan yang namanya IPK, setiap saya melamar di berbagai jenis perusahaan, selalu saja berakhir dengan penolakkan. Masih mending kalo di panggil terlebih dahulu dan melakukan test wawancara. Tapi ini tidak ada jawaban sedikit pun. Koorporasi jaman sekarang memang menargetkan IPK untuk yang ingin melamar pekerjaan dengan stardarisasi yang mereka buat. Minimal IPK yang mereka anjurkan adalah 2,75 untuk Universitas Swasta dan 2,50 untuk Universitas Negeri dengan standar Skala 4. Yang menjadi pertanyaan saya..? Apakah sarjana lulusan dari Universitas Swasta atau Universitas lainnya yang mempunyai IPK dibawah standarisai koorporasi diatas tidak layak untuk bekerja yang sesuai dengan keinginannya..? Apakah kesempatan yang diberikan koorporasi tidak berlaku buat orang-orang yang termarjinalkan itu..?
Koorporasi sekarang, seperti kalian tau sendiri. Menerapkan outsourching, menggunakan tenaga kerja baru untuk memonopolinya sehingga membuat daya pikir personal akan mengarah pada orientasi keuangan. Itu opini saya, persetan dengan tanggapan kalian. Kalian tau, sudah banyak kertas lamaran pekerjaan yang terbuang percuma dan tidak menghasilkan satu panggilan. Padahal kalo kalian tau, sistem oorporasi di Indonesia ini totally busuk dan bobrok. Ada hanya beberapa perusahaan saja yang tidak. Tergantung.
Boleh test laah kemampuan saya dengan beberapa personal yang mempunyai IPK diatas saya. Karena kemampuan personal itu berbeda-beda, sedangkan banyak yang saya temui di perusahaan-perusahaan, personal yang tidak lulus qualified klo menurut saya. Yang mereka kerja hanya leha-leha dan se'enaknya sendiri. Screw Them All..!!!
Akhir kata, walaupun tidak semua amarah saya tercurah di Thread Blog ini. Memang rasanya sangat sakit ketika kita hanya dilihat sebagai angka-angka di transkrip, tapi justru itulah motivasi saya. Motivasi untuk membuktikan kepada seluruh HRD yang hanya memandang angka-angka tersebut bahwa saya mampu untuk bersaing.
No comments:
Post a Comment