Beberapa hari ini saya jadi sering menonton acara di televisi nasional dan mendapatkan acara-acara musik lokal yang penuh dengan boyband atau girlband dan penonton yang berjoget-joget dengan paksaan. Sangat membosankan dengan kualitas vokal yang biasa aja dan dance yang gak enerjik, jauh dari standar boy/girlband yang ada di pikiran saya. Tapi tiba-tiba ada sosok wanita muda yang menyanyi di acara tersebut dan menunjukkan kualitas suaranya yang mampu memalingkan diri saya dari ayam-ayam serama piaraan saya. Saya ambil remote dan memperbesar volume suara tivi lalu seketika terkesima, terpana, terlena, dll.. ohhh RAISA ANDRIANA ternyata namanya. Ternyata Raisa ini dulu sama Kevin di Adante, dah ketauan ritmenya kemana tuh. Well anyway, tanpa ba bi bu langsung saya cari albumnya dan dapet, saya dengar kan satu persatu lagu-lagu di album Raisa yang self titled itu. Dan saya mendapatkan begitu kecewa dengan lagu-lagunya, menurut pengamatan saya, hanya 3 lagu saja yang menarik ditelinga saya seperti, terjebak nostalgia, could it be dan apalah (arti menunggu). Sayang sekali, suara bagus tapi kalo lagunya gak bagus kan sama aja bohong, IMO lho yaa, no offense. Kan sayang juga kalo orang beli CD dan hanya didengerin per track saja, dan seharusnya kalo album pertama itu harus menunjukkan kualitas lagu-lagunya dong, soalnya album pertama itu adalah nafas dari sebuah penyanyi atau band dikemudian hari. Pengamatan saya, semua band2 atau solois di sini kalo menciptakan album pertama pasti enak-enak, tapi album selanjutnya memble. Ya karena itu, mereka yg memutuskan untuk major label dituntut untuk menghasilkan album bukan menghasilkan lagu yang asik. Lagi-lagi IMO yaaah, ntar banyak yang marah-marah nih.
No comments:
Post a Comment